Breaking News

Perkuat Budaya Kearifan Lokal, Irwan Basir; Ratik Tulak Bala Warisan Mamak Nagari

Ketua Majelis Pertimbangan Adat KAN Pauh IX Kuranji Irwan Basir Dt. Rajo Alam, SH, MM yang juga Ninik mamak Suku Jambak Nan Batujuah melakukan alek tradisi ratik maulak bala. @rie st Malin Mudo


Padang, Lamosai.com- Tradisi helat anak nagari Kuranji nan turun temurun terus diwarisi dari ninik mamak nagari kepada anak kamanakan nagari. Ninik mamak Kuranji Pauh IX menggelar alek tradisional mambukak kapalo banda sekaligus ratik tulak bala.

Kegiatan yang merupakan nilai - nilai kearifan lokal ini diawali dengan Mandabih Kabau (sembelih kerbau – red) di Tapian Suku Jambak Nan Batujuh Guo, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Minggu (13/3/2022).

Selain itu, alek tradisi dihadiri ninik mamak bajinih di Sembilan Tapian Nagari Pauh IX Kuranji. Panitia Alek Mambukak Kapalo Banda Ratik Tulak Bala Syahrial ’Iyai’ Malin Marajo mengatakam, kegiatan merupakan warisan yang diwarisi secara turun temurun sejak dulunya.

”Alek ini dilaksanakan apabila akan turun ke sawah lalu dilakukan alek mmabukak kapalo Banda sekaligus ratik tulak bala ini,” ujar Iyai.

Kegiatan ini juga dilatar belakangi dengan hasil panen masyarakat yang tak sesuai dengan yang diharapkan, karena serangan hama. Kegiatan ini diangkat secara gotong royong dari lima suku yang ada di Nagari Pauh IX, terutama dalam membeli kerbaunya.

Ia mengharapkan alek ini terus dilaksanakan pada masa mendatang, dilaksanakan masyarakat adat. “Mudah-mudahan kegiatan ini diridhoi Allah SWT, sehingga kelak hasil panen masyarakat kembali membaik dan bala atau bencana jauh dari kehidupan anak kemenakan,” pinta Iyai.

Selain itu saat ini negeri ini tengah dilanda bencana non alam seperti virus Covid-19 ini, maka diharapkan bencana virus ini segera enyah dari negeri ini. Sehingga kehidupan kembali normal, padi manjadi jaguang maupih. Masyarakat hidup aman sentosa dan sejahtera.

Sementara itu, Kerua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pauh IX Kuranji Suardi Dt Rj Bujang mengatakan, kegiatan ini merupakan warisan ninik-ninik di nagari ini. Telah dilaksanakan secara turun temurun, terutama di saat panen masyarakat karena serangan bala berupa hama. Namun, baru kali ini pengurus KAN berkesempatan hadir dalam kegiatan ini.

Ditambahkan Suardi, sebelumnya kegiatan yang sama seperti sejak ia masih remaja, telah pernah mengikutinya saat dilaksanakan di Gunung Nago Pauh.

Kemudian dalam alek mambukak kapalo banda dan ratik tulak bala ini ikut ninik mamak ikut berpartisipasi membantu secara finansial. Sebab, ia sebagai penghulu suku Caniago juga tak luput berpartisipasi membantu alek ini.

Sementara itu, Ketua MPA KAN Pauh IX Kuranji Kota Padang Irwan Basir Dt Rajo Alam, SH, MM mengatakan, alek Mambukak Kapalo Banda dan Ratik Tulak Bala ini merupakan bagian dari penanaman nilai-nilai kearifan lokal.

Selain itu alek ini juga merupakan bentuk kebersamaan dan silaturahmi di anak nagari dan alek ini penuh berisikan nilai-nilai gotong royong dari masyarakat hukum adat dari lima suku di Nagari Pauh IX Kecamatan Kuranji.

Alek ini juga bagian dari bentuk kebersamaan, hiduik surang basampik sampik - hidup basamo balapang lapang atau saciok bak ayam sadantiang bak basi.

Sekaligus melestarikan nilai adat dan budaya yang adoh di Nagari Pauh IX terutama di Kuranji yang masih kental dengan kehidupan adat dan budaya, ujar Irwan.

Dikatakan Irwan, alek ini hendaknya dilestarikan, karena alek ini merupakan potensi nilai kearifan lokal di Tapian Suku Jambak Nan Batujuh Nagari Pauh IX.

"Mari dijaga pilar - pilar dan sendi serta jati diri sebagai masyarakat hukum adat. Sehingga bencana dan bala jauh dari Pauh IX ini. Sehingga anak kemenakan hidup dalam aman dan sejahtera,” lanjutnya.

Diharapkan Irwan, dari sekarang hingga ke depan, diharapkan ninik mamak nan bajinih yang ada di Kanagarian Pauh IX Kuranji saling memperkuat tapian dari sukunya masing - masing dan tapian masing - masing suku diharapkan segera melengkapi perangkat pemangku adatnya.

Sehingga, jika anak kemanakan bermasalah bisa diselesaikan ninik mamak bajinihnya. Selain itu, ninik mamak bajinih setiap tapian pahan Tupoksi-nya masing-masing jangan masalah internal suku kita diseret-seret keluar. 

Dan ironinya, masalah suku diseret ke lembaga yang bukan wewenangnya mengurus ninik mamak yang baurek tunggang di nagarinya.

Sementara, lembaga tempat melayangkan surat menyangkut sukunya. Hanya lembaga yang didirikan dari rahim politik, mulai dari provinsi hingga ke kecamatan.

"Tidak ada urusannya mengurus ninik mamak bajinih yang baurek tunggang dan mambosek dari nagarinya masing-masing,” ujar Irwan Basir.

Irwan Basir menekankan, ninik mamak terutama ninik mamak nan bajinih jangan sekali-kali marah menghantamkan kaki ke tanah. Marah menghantamkan tanah itu bukan pakaian ninik mamak, tapi pakaian dubalang, pungkasnya.(Dp/Hr1)

No comments