Breaking News

Orasi Ilmiah, Epyardi Asda Bakar Semangat Wisudawan UM Sumatera Barat to be Enterpreuner

Bupati Kabupaten Solok, H. Epyardi Asda, M. Mar menjadi tamu kehormatan untuk menyampaikan orasi ilmiah saat upacara wisuda sarjana di kampus UM Sumatera Barat, Sabtu (27/4/2024). @rie St Malin Mudo


Sumatera Barat, Lamosai.com- Momen upacara wisudawa ke 74, Pasca Sarjana, Sarjana dan Diploma Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), Sabtu (27/4/2024), tokoh Sumatera Barat H. Epyardi Asda, M. Mar  yang juga Bupati Kabupaten Solok mendapatkan kehornatan menyampaikan orasi ilmiahnya.

" Secara pribadi dan atas nama Pemkab Solok, saya merasa bangga, terharu atas undangan dan kesempatan memberikan orasi ilmiah yang diberikan oleh pihak UM Sumatera Barat di hadapan orang-orang hebat dan intelek ini," ujar Epyardi 

Dalam orasi ilmiahnya, Epyardi Asda memotifasi para wisudawan, jadilah diri sendiri, jadilah pribadi yang enterpreunership dan bukan keinginan ataupun niat untuk jadi PNS, pungkas Bupati Viral di Sumbar ini.

Epyradi melanjutkan, lakukan sesuatu, ciptakan terobosan terbaru dan jangan pernah malu, selagi itu masih di track yang benar dan halal, terus di awali dari niat yang tulus lagi mulia. 

" Ambillah kesempatan, karena kesempatan hanya datang sekali. Lakukanlah sesuatu sesuai dengan tupoksi dan perlebar networking," pesan sang Bupati.

" Sebagai kepala daerah, kami siap selalu dan mendukung penuh kemajuan, perkembangan Universitas Muhammadiyah Sumbar. InsyAllah, jika regulasinya ada, kami siap menghibahkan tanah di Solok untuk pengembangan kampus," beber pria dengan slogan Otewe Sumbar ini.

Selanjutnya, Ia mengisahkan perjalanan kariernya dihadapan para mahasiswa sebagai referensi dan motifasi bagi wosudawan, tamat SMA Solok tahun 86, saya merantau ke Kota Jakarta, mencoba peruntungan kerasnya hidup di Pelabuhan Tanjung Periok.

Epyatdi menerima cendra mata dari Rektor muda UM Sumatera Barat, Dr. Riki Saputra, MA, sebagai penghargaan atas orasi dan motifasinya.


Epyardi melanjutkan kisahnya, sedari awal, memang saya bekerja di kapal perusahaan asing. Namun, tipis peluang untuk berkembang, saya coba mencari perusahaan yang sudah hampir bangkrut. Maka, saya bikin proposal siap membesarkannya, gaji bukanlah hal yang penting, mobil mewah tak perlu. Namun, yang utama bagi saya ialah diberikan kesempatan seutuhnya.

Namun, tidaklah berjalan lama, selama 8 bulan bekerja, saya putuskan untuk resign dan mendirikan perusahaan di Tanjung Periok di kelilingi para konglomerat. Saya bangun korelasi, sinergi dan berkolaburasi, bekerjasama dengan perusahaan asing, terang pria yang optimie Otewe Sumbar ini.

" Bagi saya pribadi, sukses itu bukanlah milik orang kaya. Akan tetapi bagi mereka yang mau berjuang. Didunia ini tidak ada yang tak mungkin, banyak cara untuk meraih sukses. Kuncinya, gigih, yakin dan tawaqqal  ke pada Allah SWT," tegas Epyardi berapi-api.

Khusus bagi saya , untuk hidup lebih berati dan mendapatkan ridho sang Ilahi, maka pengabdian diri, menghibahkan waktu untuk masyarakat banyak bagi kampung halaman, khususnya Sumatera Barat, pungkas Pria 6 anak ini.

Terakhir, saya ingin mengabdi menciptakan sesuatu bagi orang banyak, mambangkik batang tarandam demi perubahan dan kemajuan Sumbar kedepannya, ulasnya lagi.

" Hidup adalah perjuangan. Untuk itu, bagi para wisudawan masa depan ananda semua bukan tergantung pada orang lain, namun dari dalam diri sendiri," ujar Epyardi memberikan semangat. (Hr1)


No comments