Breaking News

Firdaus Hadiri Sosialisasi dan Carikan Solusi Atasi Banjir di Sintonga Tapakis

Anggota DPRD Sumbar, Firdaus, S. Hi dari partai PKB menampung aspirasi masyarakat Sintonga Tapakis terkait bencana banjir yang slalu menghantui. @rie st Malin Mudo


PadangPariaman, Lamosai.com- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dari partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Firdaus, S. Hi, menghadiri  sosialisasi memberikan solusi terhadap bencana yang selama ini dirasakan oleh masyarakat.

Seperti banjir yang kerap melanda kawasan Sintuk Toboh Gadang (Sintoga) dan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padang Pariaman, akibat meluapnya Sungai Batang Tapakis.

Politisi muda ini meminta negara harus hadir untuk memberikan solusi dalam mengatasi berbagai bencana.

Hal itu disampaikan Anggota Komisi I DPRD Sumbar ini menanggapi keluhan masyarakat terhadap dampak luapan Sungai Batang Tapakis, saat reses di Padang Pariaman, Minggu (20/2/2022) lalu.

Eks wartawan disalah satu media Sumbar ini menilai selama ini upaya pemerintah (negara, red) hanya sebatas tanggap darurat saja saat banjir  melanda dua kecamatan tersebut. Namun, tidak mencarikan solusi bagaimana banjir itu tidak terulang kembali.

“Saat banjir pemerintah hanya datang melakukan evakuasi warga dan memberikan bantuan sembako, tidak ada upaya untuk mencarikan solusianya bagaimana banjir tersebut tidak terulang lagi,” katanya.

Untuk itu, Politisi PKB ini mendesak Pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman dan Provinsi Sumbar untuk melakukan normalisasi sungai dan upaya-upaya lain yang bisa mengatasi masalah banjir yang telah terjadi sejak puluhan tahun silam.

“Tak bisa tidak, pemerintah harus hadir untuk memberikan solusi terhadap bencana yang selama ini dirasakan oleh masyarakat,” katanya.

Firdaus juga mengaku miris, jika kondisi yang melanda kawasan Sintoga dan Ulakan Tapakis itu dibiarkan berlarut-larut. Maka akan banyak lagi kerugian yang akan dialami masyarakat. 

Dari mulai warga sepanjang aliran sungai yang tidak bisa tenang, terutama sewaktu-waktu hujan turun, hingga ancaman jiwa. Apalagi banjir yang banyak menyebabkan kerugian bagi masyarakat itu, setidaknya terjadi dua kali dalam setahun.

“Dua kali setahun warga yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Batang Tapakis itu selalu merasakan dampak banjir dari mulai ternak warga mati, gagal panen, dan kondisi-kondisi buruk lainnya yang dirasakan saat banjir,” ungkapnya.

Ditambahkannya, jika negara hadir di sana, maka aliran sungai kembali normal, dan tentunya akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat karena banyak lahan yang bisa digarap dan banyak lahan mati yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk penunjang perekonomian.

Seperti diketahui, banjir akibat meluapnya Sungai Batang Tapakis yang melintasi beberapa kecamatan ini terjadi sepanjang tahun, dan selalu terjadi jika hujan mengguyur kawasan Kecamatan Sintoga dan Kecamatan Tapakis. Kondisi itu juga telah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Banjir akibat meluapnya Sungai Batang Tapakis tersebut tidak bisa dielakkan, karena dipicu debit air yang tidak bisa lagi  tertampung oleh aliran sungai tersebut. Sehingga salah satu solusi yang harus dilakukan, adalah dengan cara menormalisasi sungai yang muaranya di kawasan Ulakan Tapakis.(Hr1/Uki)

No comments