Breaking News

Aksi Damai di KSOP Teluk Bayur, TKBM Koperbam-FSPTI Menuntut Satu Koperasi di Pelabuhan

Para pengurus PC SPTI Padang, para serikat pekerja TKBM dan Koperbam Teluk Bayur menyatakan sikap agar tidak ada lagi dualisme koperasi pelabuhan Teluk Bayur. Arie St Malin Mudo


Padang, Lamosai.com- Dewan Pimpinan Cabang Federasi Serikat Pekerja Transport Indoneaia (DPC FSPTI) Kota Padang berkolaborasi dengan Koperbam dan seluruh serikat Pekerja- Buruh di pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang-Sumatera Barat mengadakan Aksi damai di KSOP Kesalyahbandaran Teluk Bayur, Senin (8/12/2025).

Kehadiran pimpinan organisasi memperkuat makna aksi ini. Dari PC FSPTI Kota Padang, Ketua Zakirudin hadir memimpin langsung jalannya kegiatan. Sementara dari PD FSPTI Sumatera Barat, Yunisman SE MM dan Ketua MPO Chandra turut datang mendampingi buruh. Para pimpinan itu berdiri di garda paling depan sebagai simbol bahwa perjuangan buruh bukan hanya suara lapangan, tetapi juga suara organisasi yang sah dan terstruktur.

Hadir Ketua DPD FSPTI Sumbar, Yunisman, SE, MM, Sekretaris Alhiruddin, S.Pd, Ketua MPO Chandra, pengurus PUK, KRK dan jajaran pengurus serta seluruh serikat pekerja di Koperbam.

Disampaikan oleh Koordinator aksi Zakiruddin sekaligus Ketua PC FSPTI Kota Padang mengatakan, aksi ini murni gerakan kepedulian sosial sesuai instruksi dari pusat dan ini aksi serentak Aliansi serikat pekerja/ serikat buruh Tenaga kerja bongkar muat (TKMB) pelabuhan seluruh Indonesia.

" Ini kita gerakkan agar jelas kedudukannya. Perlu diingat, SPTI kami sah secara hukum dan Undang-undang. Maka dari itu, kedepan, tahun 2026 tidak ada lagi dualisme pengurus koperasi di TKBM teluk bayur padang," tegas Zakirudin yang juga Ketua LPM Mata Air ini.

Tujuan dan sasaran lokasi damai kita di Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Laut, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuha Kelas II Teluk Bayur, Padang, imbuhnya.

Sementara itu, Sekretaris SPTI Sumbar Akhiruddin, S.Pd mengatakan aksi damai ini dengan membaca pernyataan sikap di Pelabuhan Teluk Bayur Kota Padang yang juga dilaksanakan secara serentak diseluruh pelabuhan bongkar muat se-Indonesia.

" Sebagai Sekretaris Pimpinan Daerah (PD) Federasi Serikat Pekerja Transport Indonesia (FSPTI) Provinsi Sumatera Barat ikut hadir dan memberikan semangat kepada para Pekerja Pelabuhan khususnya di Area Kerja Pelabuhan Teluk Bayur dengan adanya berbagai kebijakan yang tidak berpihak dengan keadilan, kesejahteraan dan masa depan para pekerja," tegas Akhiruddin.

Pada kesempatan yang sama Ketua Koperbam Teluk Bayur, Chandra yang juga Ketua MPO SPTI Sumbar mengatakan, aksi damai ini digelar oleh PUK FSPTI TKBM Teluk Bayur sebagai tindak lanjut instruksi organisasi nasional untuk mengawal pelaksanaan regulasi penyelenggaraan TKBM yang selama ini dinilai belum berjalan konsisten. 

" Kami disini menyampaikan bahwa tidak meminta perlakuan istimewa, melainkan hanya menginginkan kepastian regulasi yang sudah diatur pemerintah pusat. Bagi kami, kepastian itu adalah fondasi keamanan kerja yang tidak bisa ditawar," ujarnya.

Masih kata Chandra, untuk perhatian terhadap hak buruh yang bekerja setiap hari menjaga ritme pelabuhan. Ia mengatakan bahwa buruh adalah pilar utama yang membuat roda logistik berputar. Karena itu, kepastian regulasi adalah syarat wajib agar pelabuhan tetap berjalan stabil, aman, dan adil bagi semua pihak, imbuhnya.

Chandra menambahkan bahwa perjuangan ini tidak hanya menyangkut hak buruh. Tetapi juga penghormatan terhadap hukum. 

Ia mengingatkan bahwa putusan PTUN Medan Nomor 63 B TF 2025 tanggal 17 Juli 2025 harus dihormati. Jika otoritas pelabuhan tidak menjalankan keputusan tersebut, FSPTI akan terus mendampingi buruh bahkan menyiapkan aksi lanjutan dalam skala yang lebih besar. Baginya, buruh tidak boleh kehilangan hak di tanah yang telah mereka jaga puluhan tahun.

Ia menegaskan bahwa Koperbam memiliki legalitas resmi dari pusat dan telah berdiri sejak 1989. Dalam pesannya kepada buruh, ia meminta seluruh pekerja agar tetap bersatu, tidak terpecah oleh kepentingan apa pun, serta terus memperjuangkan hak dengan cara yang terhormat.

Chandra juga mengingatkan bahwa Pelabuhan Teluk Bayur harus tetap berada pada posisinya sebagai ruang kerja yang memberi keadilan bagi buruh yang telah mengabdi sejak generasi sebelum mereka.

Terakhir, kita berharap persoalan ini segera selesa. Tidak ada lagi dualisme Koperasi di Teluk Bayur ini. Sebab, Koperbam secara sah menurut aturan pusat, lagian ini menyangkut hajat hidup orang banyak, tegas Chandra mengakiri.

Sesaat setelah aksi berlangsung, media kembali mencoba meminta klarifikasi kepada Kepala KSOP Teluk Bayur Chairul. Berbeda dari sebelumnya, kali ini Chairul memberikan keterangan bahwa pihaknya belum dapat mengambil keputusan apa pun terkait tuntutan buruh. 

Ia menegaskan bahwa KSOP Teluk Bayur masih menunggu petunjuk serta arahan resmi dari pimpinan pusat sebelum menetapkan langkah atau kebijakan terkait regulasi TKBM.

Menurutnya, struktur komando nasional membuat KSOP daerah harus menunggu instruksi sebelum bergerak lebih jauh.

Aksi damai ini menjadi bukti bahwa pekerja pelabuhan adalah kelompok yang matang, terorganisir, dan tetap mengutamakan ketertiban.(Hr1)

No comments