Breaking News

Mastilizal Aye, SH Sayangkan Sikap Wako Padang Soal Duta Tawuran, Terlalu Dini

Anggota DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, SH yang juga Ketua Komisi IV menyayangkan statemen Walikota Padang, akan mengangkat pelaku tawuran sebagai Duta Anti Tawuran, Aye berpandangan ini keliru dan kesalahan besar. @rie St Malin Mudo


Padang, Lamosai.com- Anggota DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye, SH yang juga Ketua Komisi IV bersuara lantang soal maraknya tawuran antar pelajar di Kota Padang akhir-akhir ini. Bahkan, Aye melihat persoalan ini sudah mencoreng dunia pendidikan di Kota Padang.

Saat ditemui diruangan Fraksi Gerindra, Rabu (3/5/2022) Aye memaparkan, maraknya tawuran saat ini bukan murni kenakalan anak-anak sekarang. Semuanya juga kesalahan kita bersama. Sebab, kita mendidik bukan dengan kasih sayang. Ibaratnya, mereka hidup ibarat pohon kayu dihutan belantara.

Artinya, mereka hidup dan dibesarkan tanpa pengawasan, bahkan ada diantara mereka yang mencari makan sendiri. Sehingga, dengan tidak adanya kasih sayang tersebut, jiwa mereka menjadi liar, membrontak dan berbuat sesukanya.

" Ada sebahagian besar anak- anak apa yang mereka minta secara langsung dapat, tanpa mereka berjuang dan tahu dari mana orang tuanya dapat. Kemudian, ada juga yang orang tuanya kurang berada sehingga banyak juga keinginan mereka terkabulkan," ujarnya.

" Jadi, latar belakang yang kontras ini juga salah satu pemicunya", imbuh Aye.

Sementara di sekolah, perlunya perdayakan kembali tugas, peran dan fungsi guru BK. Nah, guru BK lah nanti yang faham tentang tingkah, laku serta perangai anak didiknya. Namun, saat ini kurang optimal peranan tersebut di sekolah-sekolah, katanya lagi.

" Saya sangat hormat dengan pak Walikota Padang. Akan tetapi, persoalan mengangkat anak tawuran sebagai Duta, ini yang sangat berlawanan dengan hati nurani saya, dan saya tidak sepakat dengan hal itu," pungkas Aye sedikit kesal. 

Mestinya, lanjut Aye yang juga Ketua Fraksi Gerindra ini, pahami dulu karakter, watak bahkan sampai ke keluarga si pelaku tawuran tersebut. Tak kalah penting, lihat dulu prestasi dan leadershipnya.

Kita sarankan, yang mendapatkan dan dianugrahi reward atau Duta itu anak-anak yang memiliki intelensinya bagus, leadershipnya terukur, nilai agama, jiwa humanisnya dan nilai pendidikannyapun sangat baik di sekolah. Bukan orang atau anak-anak yang hobi tawuran, pungkas Aye lagi sedikit kecewa.

Selama ini, masih kata Aye, kita sibuk dengan seremonial belaka. Sementara kita lupa dengan tugas pokok masing-masing. Apalah artinya, Padang di anugrahkan Kota Layak Anak, sementara anak-anak masih banyak yang terlantar, meminta-minta bahkan tawuran.

" Sudahlah, karena selama ini dunia pendidikan Kota Padang sudah tercoreng oleh kasus mark up nilai anak-anak dan ditambah saat ini tercoreng lagi oleh aksi tawuran, ini sungguh luar biasa. Mana itu Padang Kota Layak Anak dan Padang dikatakan Kota Pendidikan?," ujar Aye mempertanyakan.

Untuk itu, mari kita duduk bersama, para anggota DPRD, guru, Walikota, Dinas pendidikan untuk mengatasi dan mencarikan solusi terbaik dari persoalan yang sudah mencoreng dunia pendidikan Kota Padang, ajak Aye mengakhiri bimcang-bincang siangnya. (Hr1)

No comments