Breaking News

Atlet Panahan dan Pengcab Kecewa Batalnya Pengprov Perpani di Ajang Kejurnas Palangkaraya

Puluhan atlet Panahan tergabung dalam Perpani Pengprov Sumbar serius saat mengikuti seleksi untuk Kejurnas di Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Namun sayang, impian mereka terkubur dan batal berangkat akibat nihilnya anggaran. Dok. Istimewa


Padang, Lamosai.com- Kejuaraan nasional (Kejurnas) yang diselenggarakan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada tanggal 27 Juni hingga 6 Juli 2022, seyogyanya Persatuan Panahan Nasional Indonesia (PERPANI) Pengprov Sumbar mengutus beberapa orang atlit. Namun, karena pertimbangan dan beberapa hal, hingga date line yang ditentukan, tidak adanya mengirim atlit Tuah Sakato ke Kejurnas tersebut.

Saat wawancara khusus, Senin (27/6/2022) Anton Wijaya Ketua Harian Perpani Kota Padang mengatakan, sedari awal dari Pengurus Propinsi (Pengprov) Sumbar, menyarankan agar dilakukan latihan dan TC di Kampung Dalam Padang Pariaman.

" Makanya, kami Perpani PengCab Padang khususnya mendaftarkan atlet untuk ikut seleksi," urainya.

Anton melanjutkan, seluruh persiapan dan seleksipun telah diikuti sebanyak 41 orang atlit dan dikenai biaya Rp.150rb per atlet untuk snack dan lainnya.

Anehnya, setelah seleksi dan ada yang lolos sesuai greatnya atau standar skor yang telah ditetapkan. Nyatanya, sampai date line yang ditentukan (27 Juni) tidak seorangpun diberangkatkan, ujar Anton lagi dengan nada heran.

" Toh, jika kami diizinkan dan diberikan rekomendasi kami siap berangkat. Tapi kan sayang, rekomendasi dari Pengprov Sumbar tak ada," pungkas Anton sembari diiyakan oleh atlet lainnya.

Masih kata Anton, saat teknikal meeting, ditanyakan oleh salah seorang official Pengcab, apakah ada dana untuk keberangkatan. Dan dijawab langsung oleh Sekum Pengprov menjamin adanya dana untuk keberangkatan. Maka dari itu, kami bersemangat  mendengarkan kabar baik tersebut.

" Selanjutnya, dapat kabar tidak adanya budget KONI oleh Pengprov. Lalu, diminta 13jt per atlet untuk keberangkatan. Padahal, estimasi biaya PP ke Palangkaraya kurang lebih 8jtan lah, dan bahasa insyaAllah dana itu ada kata Sekum, tentu asumsi kami uangnya sudah jelas," tegas Anto lagi.

Anehnya lagi, Infonya nanti setelah pencairan dari KONI, uang yang 13 juta tersebut akan dikembalikan lagi sebesar 70 %. Kemudian, yang menjadi pertanyaan kami PengCab ialah kenapa tidak jadi diberangkatkan seorang pun?, ujar Anto mempertanyakan.

Senada dengan Anton, salah seorang orang tua Atlit yang juga pengurus PengCab dari Padang Pariaman bapak Zainal, juga telah mewanti-wanti dari awal. Jika tidak ada dana tak usah diadakan seleksi, tapi diadakan juga?

" Sebagai insan panahan, orang tua dan juga pengurus PengCab tentu kami kecewa akan hal tersebut, mungkin tidak kami saja pecinta panahanlah secara umum," tegasnya.

Jadi, kami berharap kepada PengProv Perpani Sumbar, matangkanlah planning dan goals agar kejadian seperti saat ini tidak terulang untuk masa-masa yang akan datang, pinta Zainal.

Sengkarut batalnya keberangkatan atlit Perpani menuju Kejurnas di Palangkaraya, media ini menghubungi Sekretaris Umum Pengprov Perpani Sumbar, Roni Parma, S. Pd, M. Pd, ia memamaparkan, apa-apa yang disampaikan oleh rekan-rekan PengCab itu hal yang wajar. Akan tetapi, perlu digaris bawahi dan kami tekankan, bahwa Pengprov Sumbar telah berupaya semaksimal mungkin mencarikan solusi demi solusi soal anggaran agar para atlet bisa ikut di kejurnas ini, terang Roni.

Bahkan, lanjut Roni, kamipun (Pengprov) sudah memberitahukan baik ke Pengcab maupun mandiri soal keberangkatan dan sudah dikasih waktu sampai dua hari sebelum keberangkatan. Sayangnya, tak satupun yang menyanggupi dan merespon, sesalnya.

" Jadi, pengprov sudah lakukan lobi ke KONI, Dispora bahkan Gubernur Sumbar untuk dicarikan solusi dan pencairan dana agar atlet bisa berangkat. Namun, nominalnya belum ada," catat itu, tegas Roni Parma.

Lebih jauh dipaparkan Roni, proposal sudah dimasukan ke KONI dan Pengprov Perpani dapat lampu hijau. Tentunya  kami  menghadap ke KONI Sumbar untuk kepastian adanya biaya tersebut, saat itu masih plt Hamdanus. Nah, sampai saat yang ditentukan, bagian Keuanganpun menyatakan dana belum ada.

" Kita kan sama-sama tahulah, saat itu masa transisi dan pemilihan Ketua KONI defenitif. Tentu belum bisa dicairkan," ulas Roni.

Diskusi saat teknikal meeting terkait keberangkatan usai seleksi di Kab. Padang Pariaman, Kampung Dalam.

Lalu, kami sampaikan via group WA juga by phone ke atlet alternatifnya, dengan dana tanggulangi terlebih dahulu. Nanti, jika sudah ada Ketua KONI defeitif dan anggaran bisa dicairkan, maka uang tadi akan di kembalikan lagi. Akan tetapi, sekali lagi sampai batas waktunya tak ada yang merespon, kecuali saudara Aulia Fadli dan itupun minta waktu, terang Roni lagi.

Terus, dana 150ribu saat seleksi yang diributkan tersebut, itu semuanya pure untuk kebutuhan, makan, snack dan lainnya untuk atlet selama seleksi. Kemudian, dana 13juta tanggulangi jika ada yang betangkan, include tiket pesawat PP, penginapan, uang pendaftaran dan lainnya, pungkasnya.

Sedangkan, kami pengprov ditanggulangi oleh Ketum Pengrov untuk dua orang. Tapi, karena tidak ada yang berangkat, tentunya batal semua. Berikut 6 orang atlet yang dinyatakan lolos seleksi; Zaki, Amirullah, Ego, Zikri Ihsan, Habibi Ariandi dan Aulia Fadli. Pada intinya, seleksi udah ok, namun terganjal soal anggaran, beber Roni.

" Kami di pengprov sifatnya hanya memfasilitasi para atlet, menjaga kenyamanan, keselamatan pun kesejahteraan para atlet tidak lebih dari itu," imbuh Roni.

Jadi, mari bersama-sama berlapang dada dan kepala dingin menyikapi persoalan ini. Tidak ada sedikitpun niat kami di Pengprov Perpani Sumbar untuk mengecewakan para atlet dan pencinta panahan. Akan tetapi, anggaran itu yang tidak ada, tambah lagi belum dilantiknya pengurus KONI yang baru, pinta Roni mengakhiri bincang-bincangnya. (Hr1)


1 comment:

  1. Rusaknya mental pengurus..untuk seleksi saja bayat 150 rb, alasan untuk snack dan konsumsi, emang segitu banyak kah. 13 juta bukan uang sedikit bro.. mau ambil untung sampean, dan kemablian juga 70 persen, sadis bro...lebih baik mundur saja kalau ga sanggup mengelola organisasi. itu balik 70 persen harus pernyataan bermaterai , gimana orang percaya kalau anda aj kayak gni bung..

    ReplyDelete