Breaking News

Reses III Tahun 2022, Lisda HJ Fokus Program Rutilahu di Pessel

Anggota DPR RI Komisi VIII, dari Fraksi NasDem Hj. Lisda Hendrajoni kunjungi SLB Negri 2 Ranah Pesisir. Ia memang konsen soal bantuan sosial terkhusus pada anak-anak penyandang disabilitas. Dok. Istimewa


Painan, Lamosai.com- Anggota DPR RI dari Partai NasDem Hj. Lisda Hendrajoni turun ke daerah pemilihannya Dapil Sumbar I. Namun, kali ini ia mengunjungi masyarakat Pesisir Selatan, dalam rangka memasuki masa reses ke III tahun 2022 ini, Minggu (6/3/2022).

Selama masa reses, Lisda mengoptimalkan pertemuan dengan masyarakat untuk menjemput aspirasi sekaligus menyerahkan sejumlah bantuan dan program yang dibawanya dari pusat diperuntukkan bagi konstituenya.

Disela-sela kunjungan, ia melihat dari dekat pembangunan rumah tidak layak huni (Rutilahu) di Kecamatan Lengayang yang sebelumnya sudah diserahkan pada akhir Desember 2021. Dari 100 unit Rutilahu yang menerima bantuan, hampir mencapai angka 75 persen selesai dan sudah dapat dihuni oleh masyarakat.

“Ya, ini merupakan program bantuan pembangunan rehab Rutilahu yang sebelumnya kami serahkan pada akhir tahun kemarin sebanyak 100 unit di Pessel. Alhamdulillah, setelah kami tinjau kembali sudah banyak yang selesai, bahkan sudah bisa ditempati oleh penerima. Sementara yang lainnya masih dalam proses, namun diperkirakan selesai dalam waktu 15 sampai 20 hari kedepan,” ujar Lisda pada wartawan.

Selain pengawasan pembangunan Rutilahu,  anggota Komisi VIII DPR RI tersebut juga menyerahkan sejumlah alat bantu dan kursi roda bagi masyarakat yang membutuhkan sesuai dengan permintaan yang diajukan masing-masing.

Bahkan, Lisda juga sempat menyambangi kediaman Farid (4), di Kecamatan Ranah Pesisir, merupakan bocah yang mengalami kelumpuhan sejak usia 4 bulan.

Farid merupakan pasangan dari Jefri Naldi (39) dan Susi Novita Sari (34). Ia merupakan anak bungsu dari tiga orang bersaudara. Saat itu Ibu Farid bercerita, jika anaknya sebenarnya lahir dalam kondisi normal. Namun saat usianya beranjak sekitar dua bulan, ia mengalami demam tinggi hingga kejang-kejang.

“Penyandang disabilitas dan lansia merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Sebab, mereka yang memiliki keterbatasan sangat membutuhkan perhatian khusus dari orang-orang sekelilingnya. Apalagi dimasa pandemi ini, tentunya mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Ditambah pula dengan kondisi keluarga yang kurang mampu. Tentunya hal ini menjadi perhatian khusus kita bersama,” ucap perempuan yang baru saja dinobatkan sebagai politisi berpihak pada rakyat miskin itu.

Melihat kondisi yang dialami Farid, politisi NasDem ini berjanji bakal memberikan kursi roda khusus untuknya, dan segera diantar jika proses perakitannya selesai.

“Karena kondisi Farid khusus, kami pesankan dulu alat bantunya berupa kursi roda yang spesial juga. Sehingga nanti bisa membantu Farid dalam beraktivitas sehari-hari,” ucapnya lagi.

Perhatian Lisda terhadap kaum disabilitas memang menjadi sorotan dari berbagai kalangan. Tak heran jika Srikandi NasDem ini dinobatkan sebagai Bunda Disabilitas di Pesisir Selatan dan Sumatera Barat.

“Mereka adalah anak-anak istimewa yang dititipkan Allah SWT. Dengan keterbatasan yang mereka miliki, tentu ada juga bakat yang dapat ditonjolkan dari mereka," ujar Lisda yang juga Istri Hendrajini meyakinkan.

Jadi, tinggal bagaimana kita dapat mengasahnya sehingga mereka dapat pula merasakan kegembiraan layaknya orang normal pada umumnya. Khusus bagi anak-anak penyandang disabilitas, nantinya bakal diajak untuk mengikuti lomba poci tingkat provinsi, katanya saat berkunjung ke SDLB Negeri 2 Ranah Pesisir.

Tak hanya bantuan di bidang sosial, Lisda juga membawa sejumlah program peningkatan ekonomi masyarakat khususnya bagi mereka yang berskala rumahan.

Hal tersebut diwujudkan dengan penyerahan bantuan bibit pohon Pinang Batara kepada masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan, yang nantinya dapat dijadikan penghasilan tambahan, dengan nama program Sejuta Pinang Investasi Skala Rumahan.

Ia menyebut, nantinya masing-masing rumah yang didata sesuai permintaan akan menerima 5 sampai 10 batang bibit Pinang Batara siap tanam, dengan jangka waktu siap panen minimal 3,5 tahun.

“Untuk tahap awal, kami salurkan sebanyak 1.500 batang yang nantinya diserahkan sesuai permintaan masyarakat yang tersebar pada tiga kecamatan di Pesisir Selatan, yakni Sutera, IV Jurai, dan Bayang. Insya Allah jika berhasil ini bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat sekitar,” tuturnya.

Usai menyalurkan sejumlah bantuan dan program di Kabupaten Pesisir Selatan, selanjutnya Lisda dan rombongan temu ramah dengan sejumlah masyarakat dan perangkat nagari pada sejumlah titik di daerah berjuluk Negeri Sejuta Pesona itu. Pertemuan itu merupakan momentum berharga dalam menjaring aspirasi masyarakat yang nantinya bakal disampaikan secara langsung kepada pemangku kebijakan di pemerintahan pusat.(*)

No comments