Breaking News

Dua Tugas Pokok Manusia di Ciptakan Allah di Muka Bumi

Ustadz Hendrizal Azhar, SH, MM sedang memberikan ceramah saat menjadi Khatib Jum'at di Masjid Maryam, Parak Rumbio, Kota Padang. @rie Sutan Malin Mudo 

Oleh; Ustadz Hendrizal Azhar, SH, MM


Padang, Lamosai.com- Sesungguhnya manusia diciptakan dimuka bumi ini ada dua hal, pertama sebagai hamba Allah 'Abdullah' (mengabdi) kepada  Allah SWT dan kedua sebagai khalifah.

Manusia merupakan makhluk yang dianugerahi akal dan pikiran serta hati nurani. Sangat berbeda dengan makhluk-makhluk lainnya. Dan manusialah makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah SWT. Maka, sudah selayaknya kita mensyukuri nikmat-nikmat yang Allah persembahkan ke manusia, tugas kita hanya satu " mengabdi" kepada sang khalik sebagai makhluk tadi.

Sesuai dengan firman Allah SWT dalam Alquran surah Adz-Dzariyat ayat 56 menerangkan tujuan pertama. Artinya, “Dan Aku (Allah) tidaklah menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

Dengan demikian, fitrah kemanusiaan adalah menjadi hamba Allah SWT. Sifat menghamba tidak boleh ditujukan kepada siapapun selain Allah Ta’ala.

Maka dari itu, selain menyembah Allah, Tugas kedua berkaitan dengan konteks kehidupan empiris. Dalam surah al-Baqarah ayat 30 dijelaskan tentang tugas manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi.

Sebagai khalifah, bagaimana kita menciptakan rasa kedamaian, aman sentosa. Selain itu meningkatkan kesejahteraan orang-orang akan kita pimpin dan memberikan kemakmuran kepadanya.

Sebab apa, segala perbuatan yang kita lakukan baik, buruk, menzalimi ataupun menyayangi. Maka, kelak akan dimintai pertanggung jawabannya di hadapan Allah SWT.

Surah yang sama memuat dialog antara Allah dan para malaikat tentang penciptaan manusia. Terjemahannya, “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.’ 

Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.’

Maknanya, di muka bumi hidup berbagai macam makhluk. Namun, hanya manusia yang menyandang fungsi pemimpin. 

Manusia dapat memanfaatkan segala yang tumbuh di atas bumi untuk kelangsungan hidupnya. Bagaimanapun, manusia mesti mengelola sumber daya dengan penuh tanggung jawab. 

Allah menciptakan keteraturan di muka bumi. Maka dari itu, manusia tidak boleh merusak harmoni yang sudah diciptakan-Nya.

Tugas utama pemimpin berdakwah amar makruf nahimungkar. Hal ini terutama diemban bagi orang-orang yang beriman kepada Allah SWT. 

Dakwah yang dilakukan dapat melalui lisan dan perbuatan. Sasarannya dimulai dari diri sendiri, keluarga, karib kerabat, dan komunitas setempat. Dakwah yang dijalankan tidak boleh dengan paksaan atau penghakiman. Dengan menarik simpati, orang-orang akan tertarik untuk mendalami agama ini.

 يُّفۡسِدُ فِيۡهَا وَيَسۡفِكُ الدِّمَآءَۚ وَنَحۡنُ نُسَبِّحُ بِحَمۡدِكَ وَنُقَدِّسُ لَـكَ‌ؕ قَالَ اِنِّىۡٓ اَعۡلَمُ مَا لَا تَعۡلَمُوۡنَ

Wa iz qoola rabbuka lil malaaa'ikati innii jaa'ilun fil ardi khaliifatan qooluuu ataj'alu fiihaa mai yufsidu fiihaa wa yasfikud dimaaa'a wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqaddisu laka qoola inniii a'lamu maa laa ta'lamuun.

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" 

Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Para ulama ahli tafsir mengatakan manusia ditunjuk oleh Allah di muka bumi untuk menjadi pemimpin. Pemimpin, baik bagi dirinya, keluarganya, komunitas, maupun negaranya dalam cakupan yang lebih besar.

Dari pada itu, kesejahteraan yang harus diberikan oleh pemimpin kepda yang lainnya harus berlandaskan pada nilai-nilai keadilan dan kesetaraan. Tugas sebagai Khalifah Allah, berarti menjadi wakil Allah untuk mewujudkan kerahmatan-Nya di muka bumi.

Disamping itu, tugas kekhalifahan di muka bumi dijalankan bukan dengan kecongkakan dan kesombongan. Akan tetapi harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab, dengan niat murni untuk melakukan ibadah kepada-Nya.

Jadi, dapat kita tarik benang merahnya, manusia makhluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah SWT. Jadilah hamba-hamba Allah SWT yang selalu bersujud dan mengerjakan solat.

Kemudian, bagi seorang khalifah (pemimpin) jadilah penyejuk, pemimpin yang amanah, bisa menyejukkan, menciptakan kedamaian menuju kemakmuran dan jangan memecah belah. Sebab, nanti semuanya itu akan dimintai pertanggungan jawabannya dihadapan Allah SWT. (**)



No comments