Breaking News

DPW KJI Bersinergi dengan Disdik Sumbar Barlius, Kolaborasi Semua Elemen Penunjang Kemajuan Pendidikan di Ranah Minang

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Drs Barlius, MM didampingi Kabid Benny M dan Ketua Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Sumbar Piter Prayuda beraudiensi untuk peningkatan & kemajuan pendidikan di Ranah Minang. Arie St Malin Mudo


Padang, Lamosai.com- Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat menerima audiensi bersama Kolaborasi Jurnalis Indonesia (KJI) Sumatera Barat. Audiensi tersebut disambut langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Barat Drs. Barlius, MM didampingi Kabid Benny W di aula Diknas Lantai 2, Rabu (21/5/2025).

Ketua KJI Sumbar, Piter Prayuda dalam pertemuan tersebut menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Kadisdik Barlius yang telah meluangkan waktu menerima KJI di tengah kesibukannya mempersiapkan berbagai agenda pendidikan jelang tahun ajaran baru.

Masih kata Piter Prayuda, audiensi ini kami adakan sebagai bentuk kepedulian jurnalis terhadap dunia pendidikan di Sumbar yang saat ini tengah menghadapi sejumlah tantangan serius, termasuk maraknya tawuran pelajar dan aksi balap liar yang melibatkan siswa sekolah menengah.

“Kami mengucapkan banyak terima kasih atas kesediaan Bapak Kepala Dinas menerima kunjungan ini. KJI hadir sebagai mitra kritis dan konstruktif untuk mendukung kemajuan pendidikan di Sumatera Barat,” ujar Piter.

Dalam kesempatan itu, Piter menyoroti maraknya aksi tawuran pelajar yang kerap terjadi di berbagai wilayah, terutama di Kota Padang. Ia juga menyinggung aktivitas balap liar yang tak jarang melibatkan pelajar sekolah menengah atas (SMA) dan kejuruan (SMK), yang dikhawatirkan berpotensi membahayakan masa depan generasi muda.

“Fenomena ini sangat memprihatinkan dan sudah masuk kategori darurat sosial. Kami berharap Dinas Pendidikan tidak tinggal diam, tetapi mengambil langkah-langkah tegas dan preventif,” tegas Piter.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat, Drs. Barlius,MM sangat mendukung dan mengapresiasi program Kapolda Sumbar dan Kapolresta Padang, tentang pemberantasan aksi tawuran dan balap liar dikalangan pelajar. Bahkan, berupaya menciptakan Zero tawuran dan balap liar di Sumbar.

Masih kata Barlius, kita di Dinas Pendidikan Sumbar terus berupaya mempersempit ruang gerak pelajar yang berpotensi terlibat tawuran dengan menerapkan sistem sekolah fullday School.

Selanjutnya, kata Barlius, kami memberlakukan 7 pembiasaan baik sesuai dengan arahan pak Mentri dan ini menjadi keharusan bagi sekolah.

" Untuk di Sumbar, baru SMAN 11 Padang (Bungus) yang telah melakukan dan menerapkan sistem ini secara baik dan bagus," ujar Kadisdik Sumbar kepada KJI Sumbar.

Diantara 7 pembiasaan baik itu, yakni; siswa diharuskan bangun pagi, beribadah solat subuh, olahraga yang teratur, makan sehat bergizi tidak harus mahal. Selanjutnya, gemar belajar/membaca, Sosial bermasyarakat dan terakhir tidur lebih awal, beber Barlius.

Jajaran pengurus KJI Sumbar foto bersama KaDisdik Propinsi Sumbar Drs. Barlius, MM didampingi Benny M.

Semuanya ini, lanjutnya, telah kami instruksikan kepada para guru, kepala sekolah terkhusus Wali Kelasnya untuk memastikan pelaksanaan 7 pembiasaan baik ini melalui sistem aplikasi Whattapss.

Ia juga menekankan bahwa sekolah-sekolah telah diberi kebijakan untuk memperbanyak kegiatan positif dan ekstrakurikuler yang bersifat membina karakter dan kreativitas siswa terutama memasukan silek tradisi di Ekskul sekolah sesuai dengan imbauan pak Wagub Sumbar.

“Kami mendorong sekolah untuk menerapkan sistem fullday dan menambah kegiatan-kegiatan yang mendidik agar waktu luang siswa lebih terkontrol. Tapi tentu saja, ini tidak cukup tanpa dukungan dari orang tua di rumah,” ujar Barlius.

Ia juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengawasi dan mendisiplinkan anak-anak mereka di luar jam sekolah. Menurutnya, pendidikan karakter tidak bisa hanya dibebankan kepada pihak sekolah semata.

“Pendidikan yang baik itu kolaboratif. Jika di sekolah anak diajarkan nilai-nilai positif, maka di rumah hal itu harus dilanjutkan. Orang tua punya tanggung jawab yang besar dalam membentuk perilaku anak,” tambahnya.

Barlius melanjutkan, Fullday School, 7 pembiasaan baik, Silek tradisi dan wirid remaja kolaborasi merupakan langkah jitu atasi persoalan aksi tawuran dan balap liar.

Selain membahas isu sosial pelajar, audiensi juga membahas persiapan sistem penerimaan siswa baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025–2026. Kadisdik Barlius memaparkan bahwa proses SPMB akan dimulai pada tanggal 23 Juni 2025 dan dilaksanakan secara terbuka dan transparan melalui beberapa jalur yang telah ditetapkan dan tidak ada lagi penambahan roombel, tegas Barlius.

“Untuk SPMB tahun ini, ada tiga jalur utama yang disiapkan. Jalur perpindahan orang tua 5 persen, Jalur prestasi sebanyak 30 persen, jalur afirmasi juga 30 persen, dan jalur domisili sebesar 35 persen,” jelas Barlius.

Terkait isu penahanan ijazah oleh pihak sekolah yang kerap dikeluhkan masyarakat, Barlius menegaskan bahwa hal tersebut tidak dibenarkan dan Dinas telah mengingatkan sekolah untuk tidak menjadikan ijazah sebagai alat menekan siswa yang menunggak biaya.

“Ijazah adalah hak siswa, tidak boleh ditahan dalam kondisi apa pun. Jika ada keluhan, masyarakat bisa melapor langsung ke Dinas,” pungkas Barlius. (Hr1)


No comments